Episode 1 (Tentang Pernikahan)

Pernikahan,


Bagi sebagian orang pernikahan itu sakral, tapi bagian sebagian lain pernikahan itu sebatas hubungan sepasang kekasih yang terikat dan dilindungi oleh hukum. Lain lagi dengan pernikahan dalam konteks agama, yang tentunya memiliki makna mendalam dan tafsir tertentu sesuai dengan ajaran yang diyakini dan dipahaminya.

Dalam tulisan ini, saya belum membicarakan makna pernikahan baik dari sudut pandang agama maupun hukum yang berlaku di negara.

Pernikahan, bagi saya adalah satu keputusan yang sangat beresiko tinggi. lebih beresiko dibanding ketika anda menaruh seluruh harta anda di meja Kasino. Kenapa demikian?
Bagi anda yang belum menikah, mungkin kita akan memiliki bayangan yang sama ketika mendengar kata "Menikah". 

Hal pertama yang dibayangkan oleh seorang perempuan adalah "Bisa ga sih jadi Ibu?". Lain hal bagi seorang pria, Tanggung Jawab adalah faktor utama. Mampukah? demikian mereka berpikir.
namun bagaimana dengan pernikahan sejenis? ini tentu lebih complicated.


Pernikahan, tentunya dibangun atas dasar cinta, itu bagi yang beruntung. 
Bagaimana jika pernikahan terjadi atas Perjodohan orang tua, atau pernikahan terjadi karena sudah kadung Hamil Duluan alias MBA (Married By Accident), atau karena faktor desakan sosial. Misal karena umur sudah lebih dari cukup, atau karena anak anak tetangga yang dibawah umur kita sudah menikah, atau sebab adik kita yang sudah menikah duluan atau sudah dilamar pacarnya, sementara kita sebagai kaka  jangankan lamaran, pacar aja ga jelas atau belum adaaa dan masuk List (Goals Hidup). Dan tentunya masih banyak faktor lain dari penyebab faktor sosial tersebut yang kadang sangat mempengaruhi keputusan kita baik untuk menikah maupun sekedar Pilih Warna BH. (Coba aja lu pake baju putih tipis, dan menggunakan Bra warna merah mentereng.. tentu Bacot netizen baik yang disampaikan secara langsung maupun ngmongin dibelakang lo ga akan terbendung.)

ngomongin pernikahan emank menarik banget baik bagi yang belum menikah maupun yang sudah nikah, dan bisa jadi yang Divorce.

Nikah, mungkin bagi  si Miskin akan mikir enak ya Jadi si Kaya, tinggal lamar gadis manapun yang dia suka tanpa mikirin berapa modal nikah. Bagi si Kaya, enak ya jadi si Miskin, mau nikah ga perlu ribet ortunya ngomongin Strata sosial si cewe/ cowo calon pasangan sesuai ga ma dirinya. dan masalah adat istiadat yang masih kuat dan mutlak gharus dipatuhi bagi sebagian suku di Indonesia yang membuat si pemuda/ pemudi berpikir keras perkara baru nentuin "SIAPA PACAR GUE".

Nikah, Lo yang baru mulai pacaran di usia sejumlah Jari tangan paling pikiran lo masih sebatas "Sayang, besok masuk sekolah ga?Jajan Batagor yu besok atau kita cobain Es potong di Abang yang jualan depan sekolah"'
Bagi lo yang udah masuk kategori usia belasan, pacaran pikirannya nonton konser dimana, atau film terbaru apa yang wajib di tonton ma pacar lo, atau bahkan cobain tempat nongkrong baru meski jauhnya kudu ngabisin bensin mobil 50 Liter. kwkwkkwkw
Nah gimana kalo yang udah masuk usia 20+. Pacaran udh ga sama kek usia sejumlah jari tangan atau termasuk jari kaki Lu bro/ sis.. Tiap ke rumah, bonyok lu mulai tanya dan ikut campur, baik soal kuliah, kerjaan, rencana masa depan dan yang paling bikin jantung deg deg smpe bergeter macam Gong di dentumkan, ketika si ortu mulai nanya "KAPAN NIKAH".  jenggggg...jengggg..... NIKAH??? pas lo lagi asik-asiknya mikirin kerjaan ,masih seneng Liburan dengan segala jenis Adventure yang menekan adrenalin tanpa dipusingin urusan rumah, apalagi urusan di Telp bini cuma mau minta tolong "Yang, Gas Abis, Aku ga tau cara masangnya"..... OH GOD, the real man banget hidup lo bro pas udah nikah dan jadi KEPALA KELUARGA!!!!.


By: Delara








Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Episode 3 (Tentang Pernikahan))

Haloooo, Salam Bahagiaaa untuk semuaa yang masih mencari cinta, mempertahankan cinta nya meski toxic, atau mungkin sedang berjuang mempertahankan rumah tangga yang udh ga asyik atau bahkan untuk yang pura pura Bahagia di social media cuma demi konten "goals relationship". Moon maap kalo ternyata pas sama kondisi yang lagi kalian alami.  But itu kayaknya ga terlalu menjadi fokus utama di situasi pandemi yang sudah berusia setahun. Gejolak ekonomi kayaknya lebih jadi fokus semua manusia di seluruh dunia, termasuk berefek kepada tingkat perceraian yang semakin meningkat sejak pandemi masuk negara kita.  Nah loh, kenapa pandemi jadi berhubungan ma rumah tangga? Kok bukan bahas Rumah sakit yang mulai / mungkin sudah kewalahan menampung korban pandemi ini? Yessss, karena pandemi ini ngefek nya lebih dari si virus itu sendiri. Pandemi bikin kesetiaan yang di agungkan saat mulai komitmen sangat teruji kekuatannya, bukan cuma menguji imunitas. Tapi menguji janji setia di depan Tuhan s...
Baca selengkapnya

Episode 2 (Tentang Pernikahan)

Pernikahan Lanjut dari postingan sebelumnya, masih membahas tentang pernikahan. Hampir setahun ga nulis lagi, rasanya aneh pas mulai lagi. Hampir setahun terakhir sibuk di perusahaan yang bergerak di industri pariwisata membuat fokus geser dikit. Biasa sehari hari melihat pemandangan indah di resort tempat bekerja dengan tampilan ratusan pohon kelapa, private beach, pulau manado tua, jejeran gunung, dan saat menulis ini hanyaa memandangi tembok kamar yang dalam bayangan gue bisa berubah jadi pintu ajaib doraemon , biar gw bisa keluar kemanapun tanpa ada batasan #stayathome #socialdistancing#dirumahaja Oke lanjut... Nikah. Apa sih arti pernikahan buat lo yang udah mengalaminya, atau mau mengalaminya atau sudah gagal dalam menjalaninyaaa?? #maaaaafff untuk pertanyaan terakhir. Nikah, beberapa kali sudah sampai di fase hampir menikah kemudian gagal lagi. Pasti nanyaaaa, kok bisa?? Semuaa bisaaa terjadi gaissssss. Ibu hamil aja bisa keguguran, presiden aja bisaaa balik lagi jadi...
Baca selengkapnya